REVITALISASI TUTURAN BERTOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

 

Arief Rijadi

Universitas Jember

Email: ariefrijadi.fkip@unej.ac.id

 

ABSTRAK. Sebagai warga bangsa Indonesia dan warga dunia yang pluralis diperlukan kesadaran pentingnya karakter yang mengedepankan sikap toleransi terhadap berbagai perbedaan. Sikap toleransi itu dapat ditunjukkan dengan bertutur yang baik dan menjaga perasaan mitra tuturnya. Pembentukan karakter dalam bertutur yang baik tidaklah semudah dan secepat yang diharapkan. Karakter ini memerlukan waktu dan proses yang berkelanjutan serta memerlukan pembinaan dan pembimbingan yang baik. Bertutur yang baik dalam suatu komunikasi pada dasarnya menunjukkan keterampilan berbahasa seseorang, khususnya tuturan bertoleransi. Tuturan bertoleransi ini perlu dikuasai dan dibelajarkan sejak usia dini. Dalam konteks persekolahan, tuturan bertoleransi juga perlu dibelajarkan dalam suatu pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini tentunya menjadi tugas guru dalam membimbing dan membina peserta didik agar mampu bertutur toleran. Tuturan bertoleransi ini menjadi sangat vital untuk dibelajarkan sebagai bagian amanah kurikulum dalam pembentukan etika dan kepribadian peserta didik. Oleh sebab itu, tuturan bertoleransi perlu direvitalisasi dalam suatu pembelajaran. Artikel konseptual ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep-konsep dalam merevitalisasi tuturan bertoleransi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang meliputi: 1) hakikat toleransi dan tuturan bertoleransi, 2) prinsip-prinsip umum tuturan bertoleransi, dan 3) model-model tuturan bertoleransi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Akhir tulisan ini diharapkan dapat memberi tambahan wawasan bagi usaha pembentukan karakter bangsa dalam era global.

 

Kata kunci: hakikat toleransi, tuturan bertoleransi, prinsip toleransi, pembelajaran pragmatik, pembentukan karakter